Jumat, 17 Januari 2014

BERITA PERKELINCIAAN

Bisnis Kelinci Amat Menjanjikan PDF Cetak E-mail
Oleh Administrator   
Kamis, 16 Januari 2014 10:54
RABBIT CORNER - Meroketnya harga daging sapi di penghujung akhir 2013, pemerintah memberikan alternatif kepada masyarakat untuk mengonsumsi daging kelinci. Harga daging kelinci segar saat ini dijual berkisar Rp 55.000 - Rp. 75.000/kg. Apa yang sesungguhnya mampu mengalihkan perhatian masyarakat untuk melirik daging kelinci?
Rasanya sayang sekali jika melewatkan daging kelinci mengingat dagingnya lebih sehat, rendah lemak serta kolesterol, protein yang tinggi dan teksturnya yang lembut. Bulunya pun bermanfaat untuk bahan pembuatan pakaian, tas, sendal maupun aksesoris lainnya. Feses dan urine kelincipun sangat baik sebagai pupuk organik.
Kita mengenal dua jenis kelinci yaitu kelinci hias dan kelinci pedaging. Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda dalam pena­nganan peternakan dan bisnis­nya. Menurut Ketua Himpunan Ma­syarakat Perkelincian Indonesia (Himakindo), Yono C Rahardjo permintaan akan daging kelinci dari tahun ke tahun semakin tinggi namun minim pasokan. “Peluang bisnis kelinci seungguhnya masih terbuka lebar dan menjanjikan,” tutur Yono.
“Seperti hotel-hotel di Bali, saat ini sudah menghidang­kan sajian daging kelinci, cuma supply terbatas. bahkan banyak rumah sakit mulai menyediakan menu daging kelinci karena lebih menyehatkan dibanding daging lainnya.” ungkap Yono yang juga seorang ahli kelinci di Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Bogor.
Saat ini China merupakan penghasil daging kelinci terbesar di dunia dengan populasi potong 700 juta ekor/tahun dan diestimasi tahun 2020 akan mencapai 24 milyar/tahun. Sementara di Vietnam sekitar 5-7 juta ekor/tahun dan di estimasikan pada 2016 mencapai 16 juta ekor/tahun.
Pemeliharaan kelinci pedaging tidak jauh berbeda de­ngan kelinci pada umumnya. Bisa dengan dilepas pada area tertentu atau dikandang­kan. Jika bertujuan untuk usaha ternak sebaik­nya menggunakan sistem kandang. Kandang yang digunakan ada beberapa macam. Kandang baterai untuk indukan dan kandang koloni untuk anakan yang lepas sapih.
Yono menjelaskan pengembang­biakan dan pertumbuhan kelinci sangat cepat. “Dalam setahun misalnya, seekor induk kelinci mampu menghasilkan 12 - 88 ekor anakan setara dengan 40 kg bobot hidup pada pola tradisional dan 120 kg dengan pola intensif,” terang Yono.
Sedikit berbeda dengan kelinci hias yang pemberian pakannya bertujuan untuk kualitas pertumbuhan bulu yang bagus, maka pakan untuk kelinci pedaging bertujuan untuk menghasilkan daging yang berkualitas bagus. Pakan utama kelinci adalah rerumputan, bisa ditambah dengan pakan buatan pabrik atau pellet kelinci,  ampas tahu, dan sayur-sayuran.
Daging kelinci bisa diolah menjadi berbagai jenis produk olahan, sama seperti produk yang terbuat dari daging ayam maupun sapi yang dijual di supermarket. “Sosis, bakso, nugget, abon, dendeng juga bisa dibuat dari daging kelinci,” kata Yono
Sekitar pertengahan 2012 lalu, pemerintah telah mengembang­kan konsep peternakan kelinci di 5 lokasi Indonesia yakni Kerinci (Jambi), Tondano (Manado), Bedugul (Bali), Batu (Malang) dan Malino (Sulsel).
Disampaikan Yono, kampung industri kelinci usaha berbasis kelompok ini memang berorientasi komersial. Ia berharap, masyakarat pedesaan yang bersedia beternak kelinci bisa memper­oleh asupan gizi yang baik dan pendapatan tambahan.
Drh Syahroni Djaidi GM Pet Food Business CP Prima berharap de­ngan digalakkannya promosi mengenai potensi kelinci sebagai sumber protein hewani dan pet, dapat meningkatkan pe­ngetahuan masyarakat tentang kelinci. “Untuk rencana ke depan, kami me­ngajak Prof Yono untuk berkolaborasi lebih jauh guna menghasilkan produk pakan kelinci dengan formulasi yang sesuai dan harga yang terjangkau,” tutur Roni.
sumber : infofet.com

Sabtu, 11 Januari 2014

JENIS KELINCI

JENIS-JENIS KELINCI DAN SEJARAHNYA
https://m.ak.fbcdn.net/sphotos-h.ak/hphotos-ak-ash3/p206x206/229624_121475571281522_8066988_n.jpg
1. REX
Menurut sejarah, kelinci jenis ini pertama kali dikenal di sebuah desa di Perancis bernama Coulonge pada th. 1919. Selanjutnya kelinci jenis ini pertama kali mengikuti eksebisi untuk diperkenalkan pada th. 1924 di Paris. Nama rex sendiri sebenarnya berasal dari ucapan sang peternak yang mengatakan bahwa kelinci yang dibawanya adalah raja kelinci ( rabbit king ) yang mana dalam bahasa Latin king adalah REX. Dalam perkembangan berikutnya kelinci ini terus-menerus disempurnakan baik itu untuk kualitas fur maupun proporsi dan bentuk tubuhnya. Sekarang kita mengenal ada banyak warna yang diakui untuk jenis kelinci ini namun secara umum yang dikenal adalah ermine ( putih polos ), hitam, biru, castor, otter, lilac dan oranye. 

 
2.  ANGGORA
Kelinci jenis ini memang terlihat sangat menggemaskan. Penampilannya yang seperti boneka membuat banyak orang yang jatuh cinta dengannya. Sebenarnya asal mula kelinci anggora ini tidak ada yang tahu pasti. Setidaknya beberapa teori yang dikemukakan saling meng-klaim mengenai sejarahnya. Namun secara umum disepakati bahwa sejarah kelinci ini bermula pada abad ke 18 (sekitar tahun 1723). Kelinci anggora ditemukan oleh para pelaut Inggris yang singgah di pelabuhan Turki bernama Angora (sekarang bernama Ankara) yang kemudian kelinci ini dikembangbiakan di Perancis. Dan dari Perancis inilah kemudian kelinci anggora menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

Dalam perkembangannya, kelinci Anggora terbagi lagi menjadi beberapa ras yaitu English, French, German, Satin, dan Giant. Secara umum ciri-ciri kelinci ini adalah bulu woll panjang yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Berbeda dengan domba, bulu woll yang ada pada kelinci jenis ini sangat lembut dan halus. Bulu ini juga akan terus tumbuh memanjang, sehingga akan cenderung menggumpal jika lebih dari 3 bulan tidak dicukur atau jarang disisir. Berikut adalah penjabaran yang lebih detail mengenai ras ini.
Macam-Macam Ras Kelinci Anggora
  1. English Anggora, ciri khasnya adalah woll yang memenuhi seluruh tubuh termasuk kepala dan kedua daun telinganya. Berat ideal dari ras ini adalah 2,7-3 kg.
  2. French Anggora, sama seperti english anggora hanya saja bagian kepala dan daun telinga berbulu pedek sehingga terlihat seperti kelinci yang sedang memakai jaket bulu. Berat ideal 3,6 kg.
  3. German Anggora, ciri fisiknya sama seperti english anggora hanya saja pertumbuhan bulunya melebihi jenis anggora yang lain dan ukuran tubuhnya termasuk kelompok Giant.
  4. Satin Anggora, ciri fisiknya sama seperti french anggora hanya saja warna bulunya terang dan mengkilat. Ini merupakan persilangan antara satin dan anggora yang kemudian dimurnikan lagi. Berat ideal dari ras ini adalah 3,6 kg.
  5. Giant Anggora, sesuai dengan namanya kelinci ini memiliki tubuh yang besar. Ciri fisiknya sama seperti english anggora. Berat idealnya adalah 4,5 kg atau lebih.
  6. Jersey Wooly, dikenal juga sebagai mini anggora. Kepalanya bulat, telinga pendek (tak lebih dari 5 cm) dan berdiri tegak. Woll hanya tumbuh dari batas leher ke seluruh tubuh. Berat ideal 1,3 kg.
 


https://m.ak.fbcdn.net/sphotos-a.ak/hphotos-ak-ash3/p206x206/562654_285351204893957_1356755439_n.jpg
 3.  AFL/LOP
Latar belakang dari American Fuzzy Lop terjalin erat dengan sejarah Holland Lop. Ketika pertama kali diperkenalkan, kelinci Holland Lop hanya tersedia dalam warna solid, dan beberapa peternak ingin menambahkan pola broken ke dalam gen Holland Lop. Untuk melakukan ini, mereka menyilangkan ke English Spots.

Walau pun mereka mencapai tujuan menghasilkan kelinci pola broken, mereka gagal untuk menjaga bulu rollback yang harus dimiliki Holland Lop. Keturunan itu justru memiliki bulu flyback dari English Spot. Para peternak kemudian menyilangkan Holland Lop dengan Angoras Perancis, keturunannya memiliki bulu rollback yang sangat lembut. Hasil dari manipulasi ini kemudian diperkenalkan ke dalam gen Holland Lop sebagi Holland Lop bulu panjang yang kadang-kadang ditemukan di jenis Holland Lop.

Pelopor American Fuzzy Lop, termasuk Patty Greene-Karl dan Gary peternak dari Pantai Timur dan Kim Landry dan Margaret Miller dari Pantai Barat, tercatat telah menjual Fuzzy Holland ini. Patty Greene-Karl dikejutkan dengan kenyataan bahwa "fuzzy" merupakan gen yang resesif, sehingga perkawinan dua jenis Holland Lop yang membawa gen ini dapat menghasilkan persentase tertentu pada keturunan (teoritis 25%) sehingga keturunannya akan memiliki bulu yang panjang.

Patty memutuskan untuk mengembangkan kelinci ini sebagai ras baru, bernama American Fuzzy Lop. Setelah bekerja selama empat tahun untuk pengembangan fuzzies, ia menunjukkan kelinci fuzzy-nya ke ARBA untuk menunjukkan bahwa ini merupakan generasi pertama dari generasi baru di tahun 1985 pada Konvensi ARBA di Houston, Texas.

Tiga standar terpisah untuk Fuzzy Holland Lop diterima dari tiga individu yang berbeda.
Standar yang asli menyebutkan bahwa berat maksimum 4 ¾ pounds dengan berat ideal 3 ¾ pounds.Kelinci ini dirancang untuk memiliki tipe tubuh, telinga, dan ukuran tubuh dari Holland Lop dan dikombinasikan dengan bulu, kelinci ini juga mudah dipelihara.

Pada tahun 1986 pada Konvensi ARBA di Columbus, Ohio, American Fuzzy Lop dipertunjukkan untuk kedua kalinya, dan lulus kembali. Pada penampilan ketiga di tahun 1987 pada Konvensi ARBA di Portland, Oregon, Komite Standar ARBA tidak menyetujui pengembangannya. Mereka menyatakan adanya ketidak seragaman dari satu kelinci ke kelinci yang lain. 




sejarah kelinci himalayan 




 
 4. HIMALAYAN

Kelinci Himalayan - Mungkin dari namanya orang-orang akan mengira bahwa kelinci ini berasal dari Pegunungan Himalaya. Tapi sebenarnya tidak ada yang tahu pasti dari mana jenis kelinci ini berasal.

Memang masyarakat di Indonesia dan sebagian besar negara di dunia mengenal kelinci ini dengan nama Himalayan, namun di sebagian negara lainnya, kelinci unik ini disebut dengan The Russian, The Chinese, The Egyptian, The Black Nose, dll.

Hal ini dapat dikatakan cukup wajar, karena kelinci Himalayan memang salah satu jenis kelinci tertua dan penyebarannya yang lebih luas dari jenis kelinci lain di dunia. Namun uniknya, walaupun jenis kelinci ini menyebar hampir ke seluruh dunia, faktanya Himalayan adalah salah satu jenis kelinci terlangka. Dan jenis ini juga bukan dari hasil persilangan dan tidak bisa disilangkan untuk mendapatkannya. Inilah yang menyebabkan harga kelinci Himalayan lumayan tinggi di pasaran.
Ciri-Ciri Kelinci Himalayan
Kelinci ini sangat mudah dikenali dari ciri-cirinya yang cukup mencolok yaitu warna hitam di hidung, telinga, ekor, serta ujung-ujung kaki dengan tubuhnya berwarna putih salju serta matanya yang berwarna mad pink. Namun selain warna hitam ada juga variasi warna lain yaitu biru, coklat, dan ungu. Kelinci Himalayan merupakan jenis kelinci kecil dan sangat bersahabat, sehingga cocok untuk dihadiahkan kepada anak-anak. Berat dari jenis kelinci ini adalah antara 1,13kg - 2,27kg, namun bobot idealnya adalah 1,5kg.
 (dari http://tabosrabbit.blogspot.com/2008/11/himalayan.html)




5.DUTCH
Kelinci Dutch merupakan kelinci yang berasal dari Belanda yang dikenal dengan sebutan kelinci Belanda. Kelinci dutch pertama kalinya dibawa ke Inggris pada tahun 1864 untuk dibudidayakan dan mulai menyebar dan berkembang biak di seluruh dunia. 

Sejarah mencatat bahwa kelinci dutch yang dulu dikenal dengan sebutan The Brabancon Petit  ditemukan lukisan dari abad ke 15 yang menunjukkan bahwa kelinci ini merupakan kelinci lokal paling tertua yang ada di Belanda. Oleh sebab itu kelinci dutch dijadikan sebagai salah satu simbol atau tanda kekhasan dari Belanda.

Dulu kelinci ini selain dijadikan sebagai kelinci peliharaan juga dijadikan sebagai penghasil daging. Sejarah mencatat bahwa di belgia tepatnya di Ostend kelinci ini banyak dibudidayakan untuk diambil dagingnya dan dipasok ke pasar-pasar daging yang ada di Ostend
Ciri-Ciri Umum Kelinci Dutch adalah :

  • Berbulu pendek dan kaya akan warna antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. 
  • Telinga berdiri tegak dan kaki belakang tampak kuat dan lebih panjang daripada kaki depan.
  • Kelinci terlihat berukuran mini atau kerdil. kelinci baik jantan maupun betina dewasa antara 1 - 2,5 kg.

Pada kelinci betina sifat keibuan fertilitasnya tinggi setiap kali melahirkan kelinci ini dapat menghasilkan 7 - 8 ekor. Kelinci dutch mampu bertahan hidup antara 5 - 8 tahun bahkan lebih. 

Sumber Artikel 




6. ENGLISH SPOT
Kelinci ini berasal dari inggris dengan ciri-ciri yang dominan adalah totol-totol hitam di seluruh badan

The Lightning Thief 










7. FLEMISH GIANT

Flemish Giant adalah salah satu ras kelinci besar, kelinci ini memiliki bentuk badan yang besar, semi-lengkungan dengan lengkungan punggungnya mulai belakang bahu dan dilanjutkan sampai dasar dari ekor seperti bentuk"mandolin".
Ukuran berat badan untuk kelinci Flemish Giant dewasa (8bulan) mencapai 10Kg. Tubuh Kelinci Flemish Giant harus panjang dan kuat  dengan perkembangan otot yang baik. Bagian belakangnya Harus luas dan masif.
Sejarah dan Temperamen:
Diperkirakan kelinci Flemish Giant adalah keturunan dari kelinci Patagonian Argentina yang didatangkan ke Eropa oleh pedagang Belanda abad ke-16 dan ke-17 diternakkan untuk dagingnya.
Meskipun mereka besar namun mereka jinak dan tidak liar atau sulit untuk menangani. Itulah sebabnya Mereka disebut "The Gentle raksasa." Flemish Giant juga disebut "The Universal Breed," Mereka sangat cepat berkembang biak karena cocok untuk daging atau produksi bulu. Mereka besar dan cukup perhatian pada  anak-anak mereka serta jinak dan lembut. Namun, Ketika diganggu, Mereka bisa menggaruk atau menggigit dan menyakitkan.
Grooming, Perawatan, dan Catatan Tambahan:
Bulu Giant Flemish yang mengkilap, padat dan cerah. Ketika membelai dari bagian belakangnya ke kepala, bulu akan memutar kembali ke posisi semula. Kelinci Flemish Giant  membutuhkan perawatan yang sangat sedikit. Membersihakan bulunya seminggu sekali sudah cukup untuk membuatnya tetap menjadi yang terbaik. Anda juga dapat membersihkan bulu halusnya dengan kain basah atau tangan. Ini akan menghilangkan setiap bulu mati & kusut. Seperti jenis kelinci umumnya,
Ras Flemish Giant memiliki beberapa variety warna, yaitu :
black, blue, fawn, light gray, sandy, steel gray dan white.


 
8.NEW ZEALAND
Kelinci New Zealand - Seperti banyak jenis-jenis kelinci lain yang sudah saya bahas disini, jenis kelinci yang satu ini juga tidak ada hubungannya dengan namanya. Sebenarnya kelinci ini aslinya berasal dari Amerika. Namun karena namanya, banyak yang jadi salah kira dan mengatakan jika jenis kelinci ini berasal dari Australia.
Sejarah Kelinci New Zealand
Dipercaya kelinci jenis New Zealand ini adalah hasil dari persilangan jenis kelinci Flemish Giant dan Belgian Hare pada masa sekitar th.1900. Pada awalnya kelinci New Zealand dikembangkan untuk diambil dagingnya sebagai sumber protein, ini karena bobot kelinci ini yang bisa mencapai 5,44 kg. Namun pada perkembangannya, jenis kelinci ini akhirnya dimasukan juga sebagai hewan peliharaan.

Jenis kelinci New Zealand sendiri mulai dikembangkan secara industri pada th.1917. Selanjutnya kelinci ini menyebar ke Inggris setelah PD 2 pada th.1945. Mungkin jenis inilah yang paling populer di Indonesia, karena memang banyak sekali yang menanyakan jenis ini kepada saya.
Ciri-Ciri dan Standar Kelinci New Zealand
  • Ciri-ciri jenis kelinci ini adalah mempunyai dada yang penuh, badannya medium namun terlihat bundar dan gempal, kaki depan agak pendek, kepala besar dan agak bundar, telinga agak besar dan tebal dengan ujungnya yang sedikit membulat, serta bulunya sangat tebal namun halus.
  • Warna yang diakui adalah merah, putih, hitam, dan biru.
  • Bobot maksimal rata-rata adalah 5,44 kg (New Zealand White, Black, Blue). Khusus untuk New Zealand Red dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata2 3,62 kg.
  • Lama hidup dapat mencapai 10 th bila dirawat dengan baik.
  • ( http://tabosrabbit.blogspot.com/2009/01/new-zealand.html) 

Picture
9. NETHERLAND DWARF
Sejarah Netherland Dwarf kembali ke awal – awal tahun 1880an di Inggris. Beberapa jenis kelinci asal Belanda ini memiliki warna putih dengan mata merah, tubuh bulat pendek, dan bulu lembut. Mereka diberi nama "Polish". Mutasi ini kemudian direproduksi melalui jalur pemuliaan dan menghasilkan tidak hanya kelinci putih bermata merah.Generasi ini pertama kali dipamerkan pada tahun 1884 di Inggris dan diekspor ke Jerman. Di Jerman standar telah diciptakan, yang serupa dengan standar Dwarf saat ini. Kelinci putih yang telah bermutasi ini kemudian disilangkan dengan kelinci liar kecil. Perkawinan ini memberikan hasil yang baik dan menghasilkan jenis kelinci berwarna agouti. Generasi berikutnya menghasilkan kelinci berwarna hitam dan akhirnya warna putih muncul kembali.
Pada tahun 1930-an pilihan warna terbatas hanya pada BEW (Blue-Eyed White) dan REW (Ruby-Eyed White). Pada saat itu peternak mengkrosingkan REW dengan keturunan lain untuk mendapatkan warna yang berbeda – beda pada Dwarf. Setelah bertahun-tahun pemuliaan, didapatlah warna pada Dwarf seperti sekarang ini yang dibuat standard-nya pada tahun 1940.

Pengembangan Jenis BEW

Pada awal Perang Dunia Pertama, BEW dibuat di provinsi Saxony. Tempat dimana BEW pertama kali diciptakan, namun hanya sedikit yang bisa diketahui. Hewan ini memiliki struktur tulang yg lebih besar, tubuhnya lebih panjang, terlihat lebih kaku pada tubuhnya, memiliki bulu yang lebih Fly-Back dibandingkan REW.
Setelah perang dunia kedua ND tiba di Inggris. Pada tanggal 13 Oktober 1949 para peternak membentuk Klub ND di Inggris. Kemudian popularitasnya tumbuh dengan cepat dan pada tahun 1950 British Rabbit Council memberikan pengakuan resmi untuk ND. Sebanyak 18 kelinci yang disertakan dalam acara Dwarf pertama mereka.


ND datang ke Amerika Serikat

Pada awal tahun 1965 ND yang diimpor ke AS dan Kanada adalah untuk mengimprovisasi perkembangan dari “Polish”, sebagai rasa ingin tahu (Penasaran). Pada tahun 1969 Darrell Bramhall bertemu dengan Bangsawan Inggris Turnbull Jack yang telah lama mengenal ND.Mr. Turnbull membawa sejumlah Dwarf terbaik dari Inggris dan menawarkan beberapa dari mereka untuk Darrell Bramhall. Kemudian Mr. Bramhall mengusulkan    agar mereka membentuk sebuah klub khusus untuk mempromosikan dan mendorong pembiakan jenis ND di AS.Kemudian dia juga mulai mengerjakan sebuah standar untuk ND yang bisa diterima oleh ARBA. Standar dari Inggris lah yang menjadi bentuk dasar, kemudian ia membuat beberapa perubahan kecil pada Standar tersebut. Standar ini kemudian disampaikan kepada ARBA pada konvensi tahun 1969 di Calgary Kanada.Pada acara ini Mr. Turnbull bertanggung jawab atas Show yang menampilkan Dwarf di Konvensi ini. Ada total 6 Dwarf ditampilkan oleh 2 peserta pada pameran ini. Albert Reurs, seorang Belanda yang tinggal di Ontario, Kanada, adalah peserta lainnya. Pada acara ini Dewan Direksi ARBA menerima usulan Standar of Perfection untuk kelinci ND. Dengan keputusan ini, para dwarf bisa ditampilkan sebagai ras yang diakui di semua pertunjukkan ARBA.

Ketertarikan pada Dwarf menyebar dengan cepat selama tahun pertama, semakin banyak Dwarf yang diimpor dari Inggris dan Belanda, semakin banyak pula peternak baru yang tertarik untuk membiakkannya. Di tahun 1970 pada acara “ARBA Convention & Show” , yang pada konvensi sebelumnya pada awalnya pesertanya hanya sedikit yaitu sejumlah 6 ekor, kemuadian naik menjadi 85 Dwarf di tahun 1970.3.


Didirikannya ANDRC

Pada musim semi tahun 1971, ANDRC pertamakali mengadakan Show Nasional ND yaitu di Montpelier, Ohio. Terdapat 85 Dwarf yang dipertunjukkan di 26 eksibisi mereka.Amerika Netherland Dwarf Rabbit Club, klub yang khusus diusulkan untuk Dwarf, diberikan piagam oleh ARBA pada tanggal 15 Januari 1970. Selama kurun waktu ini newsletter khusus klub yang disebut dengan Netherland News telah dibuat. Melihat cepatnya pertumbuhan keanggotaan selama ini dari 550 anggota pada tahun 1973 dan tercatat lebih dari 1200 anggota pada akhir 1974. Nama newsletter diubah menjadi Dwarf Digest. Saat ini ANDRC dianggap sebagau salah satu klub khusus terbaik dan terbesar di ARBA yang menawarkan berbagai layanan untuk anggotanya. Dwarf Digest dan buku pedoman klub memberikankan informasi yang sangat berharga peternak baru dan lama. Para ANDRC juga memiliki program beasiswa untuk anggota muda.
Varietas yang ada dan diakui adalah Ruby Eyed White, Blue Eyed White, Black, Blue, Chocolate, Lilac, Chestnut, Opal, Lynx, Chinchilla, Squirrel, Siamese Sable, Siamese Smoke Pearl, Sable Point, Tortoise Shell, Tan (Black, Blue, Chocolate & Lilac), Silver Marten (Black, Blue, Chocolate & Lilac), Sable Marten, Smoke Pearl Marten, Otter (Black, Blue, Chocolate & Lilac), Orange, Fawn, Himalayan (Black, Blue, Chocolate & Lilac) dan Steel dan yang terbaru adalah Broken variety.

Ciri – cirri tubuh Dwarf yang baik adalah pendek, kecil, tidak memiliki leher, dan memiliki kontur bulat yang baik dengan pantat bulat yang berisi. Kaki cukup pendek dan berdekatan. Ekor kecil dan menempel erat di pantat. Berat untuk ND dewasa bisa berkisar antara 1-1/2 pon sampai 2-1/2 pon. Memiliki karakteristik bulu roll-back. Dengan profil kepala bulat dan dahi lebar, terlihat kokoh dan melengkung pada tulang hidung, memiliki perkembangan yang baik pada rahang dan tengkorak. Telinga pendek, tegak dan dekat (tidak harus menempel). Batas maksimum panjang telinga adalah 2-1/2 inci, namun penampilan yang seimbang lah yang diperlukan. Telinga harus memiliki bulu sangat padat, namun pendek.
(http://netherlanddwarfrabbitjakarta.weebly.com/sejarah-kelinci-netherland-dwarf.html)



10. HOTOT
https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhWPOLq3709whVoPESxkHrJECPwD8vfbp7rJzFHoHHwl9hyzKDGSHbE_3jqmduUtLiz_nt3lBOEPlvtxELYpc_c-d5XRuKwd8TYvoUITsl-c81xAec2SZJF1sgvrspWBNPPyeAKkh8tfvl7NEYMalB2y-TZ_1RqmDaMIw= 
Mungkin sebagian besar pecinta kelinci sudah mengenal jenis kelinci yang cantik ini. Namun agaknya belum banyak yang tau bila kelinci Hotot itu sendiri terdiri dari setidaknya dua varietas yang diakui di sebagian besar negara di dunia. Mengapa saya bilang begitu? Karena sering saya menemui penjual maupun penghobi yang mengatakan bahwa kelincinya adalah Dwarf Hotot, padahal jika dibandingkan dengan standar yang dipakai di Amerika atau negara-negara di Eropa, kelinci tersebut sama sekali tidak sesuai dengan standar. Disini saya akan mencoba menjelaskan seperti apa sih sebenarnya kelinci Dwarf Hotot itu.
Sejarah Kelinci Dwarf Hotot

dwarf hotot (eyes of the fancy)Jenis kelinci ini aslinya berasal dari negara Jerman. Awalnya dikembangkan secara terpisah pada awal th.1970-an di Jerman Barat dan Jerman Timur, namun kemudian saling disilangkan untuk mendapatkan keturunan yang lebih sempurna. Kelinci ini didapatkan dengan menyilangkan kelinci ND black, kelinci Blanc de Hotot, dan kelinci ND REW (red eye white). Namun persilangan ini tidaklah mudah dan membutuhkan waktu agak lama untuk mendapatkan hasil yang benar-benar sempurna.
Awalnya kelinci-kelinci yang dihasilkan masih mempunyai warna hitam pada bagian telinga dan terkadang titik-titik hitam pada bagian belakang tubuhnya. Namun dengan proses seleksi yang ketat akhirnya didapatkan kelinci jenis Dwarf Hotot seperti yang kita ketahui sekarang. Kelinci ini pertama kali diperkenalkan th.1981 pada Konvensi ARBA di Syracuse, New York. Dan akhirnya kelinci ini mendapat pengakuan dari ARBA sebagai jenis baru pada th.1984 dengan julukan "Eyes of the Fancy".
Ciri-Ciri Umum Kelinci Dwarf Hotot
Ciri-ciri kelinci Dwarf Hotot yang bagus adalah mempunyai badan yang kecil dan kompak, kepala bundar, tidak terlihat leher, mata bundar tebal dan bercahaya, telinga pendek, helai bulunya agak besar namun padat dan sangat lembut, warna bulunya harus putih bersih seluruh tubuh kecuali yang melingkari mata, warna mata adalah coklat gelap. Berat maksimal yang diakui untuk kelinci jenis Dwarf Hotot ini adalah 1,36 kg, dan berat idealnya adalah 1,13 kg.(http://tabosrabbit.blogspot.com/2009/05/dwarf-hotot-eyes-of-fancy.htm)



DEMIKIAN POSTINGAN HARI INI, SILAHKAN BERKOMENTAR