Minggu, 28 Desember 2014

SEJARAH KELINCI fUZZY LOP

SEJARAH KELINCI FUZZY LOP


Kelinci yang telinganya turun ke bawah adalah kelinci hias yang bikin aku suka terhadap kelinci hias, dulunya seneng pelihara kelinci yang berbadan besar seperti Flamish Giant. Emang melihara kelinci sangat mengasikkan dulu saat pertama memelihara kelinci saat umur 6 tahun kira-kira tahun 1989 gitu deh.................... he he

Pertamanya bokap yang suka peliharaan dari mulai burung, ikan, ayam dan lanjut ke kelinci dari mulai beli 2 ekor trus aku pelihara sampai banyak.

Trus awal mula suka kelinci hias pas tahun 2002 waktu kuliah di UPI sering lewat lembang liat pedagang kelinci yang berjejer liat2 jatuh cinta deh sama kelinci sikuping panjang yang nama Fuzzy Loop pertama beli sepasang trus jadi besar beranak 7 ekor tapi ada juga sih yang mati sampai sekarang masih ada turunannya kaya yang ada di atas he he ................

Tapi ga afdol ya pelihara kelinci tanpa tau sejarahnya dari mulai liat-liat buku-buku tentang kelinci trus liat artikel di internet dapat deh cerita sejarahnya tentang kelinci sikuping panjang..............................................................................

Sejarah tentang Lop

Sesuai dengan judul di atas, Kelinci Lop memiliki ciri2 telinga jatuh / ke menggantung. Sekilas tampak seperti kambing namun tampak seperti koala saat menggendongnya. Ciri2 lain dari kelinci ini adalah memiliki tubuh yang kompak dan padat. Ada beberapa jenis kelinci Lop yang di akui oleh berbagai asosiasi / organisasi di dunia.

English Lop, di akui sebagai nenek moyang semua jenis lop yang ada. Mengapa? Karena salah satu naskah kuno Hierogliph Mesir ditemukan gambar kelinci ini?. coba bayangkan sudah berapa lama kelinci ini ada?.

Sebenarnya English lop adalah kelinci lokal dari daratan Afrika, tepatnya dari Aljazair. English Lop sendiri adalah nama yang diberikan oleh Inggris, setelah mereka mengembangkan jenis ini dan mengikut sertakannya dalam kontes. Ciri2 jenis kelinci ini adalah telinga yang sangat panjang (di dunia telah mencatat 31.125 inci) dan tipis. berat jenis 4 – 4,5 kg atau lebih
French Lop, pertama kalinya jenis ini dikenal diperancis sekitar 1850 dan hasil dari persilangan English Lop dan Giant Normande. Memiliki karakteristik bentuk badan yang kuat, kepala bagian atas kotak dengan tebal telinga. Umur hidupnya antara 5 -7 tahun. Berat jenis ini 4,5 – 6 kg.
Holland lop. ini adalah kelinci dari Belanda, berasal pada tahun 1951 dari seorang peternak bernama Adrian De Cock, adalah suatu persilangan barel English Lop, French Lop dan Netherland Dwarf. Pada tahun 1964 ini jenis kelinci mendapatkan pengakuan dari badan-badan standardisasi di Belanda. selanjutnya diperbaiki lagi pada tahun 1970 utk bobot badannya, ciri2 kelinci ini memiliki kepala bulat, Wajah pesek, tubuh yang Padat dan telinga yang pendek, Standar berat 1,5 kg.
Mini lop, juga dikenal dengan nama Jerman Lop. Sejarah kelinci ini masih menjadi perdebatan, tetapi yang mungkin lebih dapat dipercaya kelinci ini merupakan persilangan dari French lop, Holland lop, dan chincilla. Dikembangkan di Jerman pada tahun 1972. Ciri2nya adalah wajah bulat dan lebar, telinga lebar, tubuh kompak. Hidup dapat mencapai umur 12 tahun. Standard berat 2,7 kg.
American fuzzy lop, silangan dari Holand Lop dengan Perancis ANGGORA. Dikembangkan di Amerika Serikat dan pertama kali diperkenalkan di ARBA konvensi pada tahun 1985. ARBA memberikan pengakuan dari ras baru pada tahun 1988. Ciri2 kelinci ini adalah wajah yang lebar, bulu Woll yang lebat di tubuh, telinga pendek dan menggantung. Standard berat 1,5 kg.

sumber://fuziloop.wordpress.com

Kamis, 25 Desember 2014

KELINCI REX




Add caption








SEJARAH KELINCI REX

Berdasarkan catatan, kelinci rex pertama kali ditemukan pada tahun 1919 di sebuah desa kecil di Perancis bernama Coulonge. Kelinci ini bukanlah hasil persilangan (seperti beberapa jenis kelinci lain yang kita kenal sekarang). Kelinci rex (saat itu belum mempunyai nama) ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani di peternakan sapi miliknya. Dia sengaja memelihara beberapa ekor kelinci untuk membersihkan sisa-sisa pakan sapi, dan dibiarkan bebas di bawah kandang.

Pada salah satu sarang kelinci yang sedang beranak, sang petani ini menemukan seekor anak kelinci yang unik. Anak kelinci tersebut mempunyai bulu yang sangat pendek walaupun sudah berumur 3 minggu, sangat berbeda dari saudara-saudaranya. Hasil temuan ini lalu dikabarkan kepada seorang pendeta di desa tersebut yang bernama Gillet. Gillet tertarik dengan kelinci tersebut dan mengambilnya. Sang pendeta juga berpesan jika ada lagi anak kelinci yang seperti itu untuk diserahkan kepadanya.

Beberapa waktu kemudian, di sarang yang lain, ditemukan lagi seekor anak kelinci yang mempunyai bulu unik yang sama. Selanjutnya, tidak ditemukan lagi anakan kelinci yang mempunyai bulu pendek seperti itu. Dari sepasang anak kelinci inilah pendeta Gillet kemudian mencoba untuk mengembangbiakan kelinci tersebut, kebetulan jenis kelamin dari 2 anak kelinci tersebut adalah jantan dan betina.

Selanjutnya pada tahun 1924, pendeta Gillet membawa 5 ekor kelinci unik yang telah berhasil dia kembangkan tersebut pada sebuah Pameran Internasional di Paris. Saat itu dia adalah satu-satunya orang di dunia yang mempunyai jenis kelinci dengan bulu unik tersebut. Nama "Rex" juga tercetus saat itu. Rex dalam bahasa latin mempunyai arti "Raja".
Setelah pameran di Paris, kelinci rex menjadi sangat terkenal dan diburu oleh para peternak-peternak besar di Eropa. Walaupun tidak secara besar-besaran, kelinci rex mulai menyebar di beberapa negara di Eropa. Saat itu, warna dominan untuk kelinci rex ini adalah warna Castor. Ini wajar karena kelinci-kelinci rex yang dimiliki oleh pendeta Gillet memang dikembangkan dari sepasang kelinci, dan pendeta Gillet juga bukan seorang yang ahli di bidang genetika.

Orang pertama yang memperkenalkan kelinci rex dengan warna yang beragam adalah seorang profesor dari Jerman yang bernama Kohler dari Universitas Straatsburg. Sang profesor berhasil mengembangkan kelinci rex dengan warna Chinchilla, Lynx, Coklat, dan Putih. Pengembangan lebih lanjut dilakukan oleh peternak di Inggris dan Belanda.

sumber:http//http://kelincirexinfo.blogspot.com

SEJARAH AYAM PELUNG

Sejarah Ayam Pelung


Sejarah
AYAM pelung merupakan ayam lokal yang memiliki suara kokok merdu, selain ayam bekisar dan ayam kokok balenggek. Suara kokoknya sangat khas, mengalun panjang, besar, dan mendayu-dayu. Durasi kokok ayam pelung cukup panjang, dapat mencapai waktu 10 detik bahkan lebih. Itulah sebabnya ayam pelung dapat dikelompokkan dalam ayam berkokok panjang (long crow fowl)

Bangsa ayam berkokok panjang lainnya adalah ayam toutenko, toumaru, dan koeyoshi. Ketiga bangsa ayam tersebut merupakan ayam asli Jepang yang memiliki durasi kokok sampai 15 detik. Ayam pelung yang memiliki kualitas suara baik dan berhasil memenangkan kontes biasanya memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat mencapai harga hingga jutaan rupiah.
Domestikasi ayam pelung Ayam pelung merupakan ayam lokal yang pada mulanya berkembang di daerah Cianjur.Dengan semakin bertambahnya penggemar ayam pelung maka penyebarannya pun semakin meluas ke berbagai daerah sekitar Bandung, Bogor, Sukabumi, dan daerah lainnya. Kontes ayam pelung juga semakin marak diadakan, baik institusi pemerintah maupun inisiatif perhimpunan penggemar ayam pelung. Hingga kini belum ditemukan laporan ilmiah yang menjelaskan bagaimana terjadinya domestikasi ayam pelung. Namun paling tidak, ada satu versi pendapat mengenai asal-usul ayam pelung yang paling dapat dipercaya, ini merupakan cerita rakyat yang berkembang di kalangan peternak daerah sentra. Ayam pelung diperkirakan mulai dipelihara sekira tahun 1850-an oleh seorang kiai di Desa Bunikasih, Kecamatan Warung Kondang, Cianjur. Kiai tersebut bernama Kiai H. Djarkasih. Pada suatu malam, beliau bermimpi bertemu dengan Eyang Suryakencana. Di dalam mimpinya ia disuruh mengambil seekor anak ayam jantan di suatu tempat. Esok harinya ia mendatangi tempat yang disebutkan di dalam mimpi tersebut. Betapa terkejutnya ketika ia menemukan seekor anak ayam jantan yang besar dari yang lainnya dan memiliki bulu tubuh jarang (turundul). Setelah dewasa ayam tersebut dikawinkan dengan ayam kampung betina dan menghasilkan keturunan, seperti ayam pelung sekarang. Jadi, pemulia pertama adalah Kiai H. Djarkasih (Mama' Acih). Ia memulai penangkaran sejak tahun 1850 dengan mengambil/ memilih bibit seekor ayam jantan muda yang diamatinya lebih besar dan tinggi dari yan lainnya. Penangkaran pertama kali dilakukannya dengan mengawinsilangkan dengan ayam betina biasa. Sifat produksi. Ayam pelung memiliki bobot badan lebih besar dari ayam kampung, ayam bekisar dan ayam kokok balenggek. Bobot badan ayam pelung jantan dewasa dapat mencapai 5-6 kg, sedangkan ayam betina 3-4 kg. Ayam pelung memiliki postur tubuh tinggi besar, memiliki leher panjang dan kaki yang kokoh. Suara kokok hanya terdapat pada ayam pelung jantan, karena kokok merupakan sifat kelamin sekunder pada ayam jantan dan sangat dipengaruhi oleh hormon testosteron. Meskipun tidak memiliki pola warna bulu yang khas sebagai penciri suatu bangsa pada ayam, namun warna campuran merah dan hitam merupakan warna yang paling dominan pada ayam pelung. Cakarnya panjang dan besar, warnanya bervariasi dari hitam, kuning, atau putih kekuning-kuningan. Jengger pada umunnya berbentuk tunggal (single comb), berdiri tegak dan bergerigi seperti gergaji.
Ada penelitian Ayam Pelung lebih dekat kekerabatannya dengan Gallus Varius (ayam hutan hijau), yang dilihat dari jumlah kromosomnya ayam pelung mempunyai 9 kesamaan dengan Gallus Varius (ayam hutan hijau).
Ayam hutan adalah nama umum bagi jenis-jenis ayam liar yang hidup di hutan. Dalam bahasa Jawa disebut dengan nama ayam alas, dalam bahasa Madura ajem alas, dan dalam bahasa Inggris junglefowl; semuanya merujuk pada tempat hidupnya dan sifatnya yang liar. Saat ini terdapat 4 spesies ayam hutan yang semuanya hanya tersebar di Asia. Keempat jenis ayam hutan tersebut adalah:
Ayam hutan merah/Red Junglefowl (Gallus gallus, Linnaeus, 1758)
Ayam hutan abu-abu/Grey Junglefowl (Gallus sonneratii Temminck, 1813)
Ayam hutan Srilangka/Ceylon Junglefowl (Gallus lafayetii, Lesson 1831)
Ayam hutan hijau/Green Junglefowl (Gallus varius Shaw, 1798)

Setelah manusia berperan didalam mempengaruhi perkembangan jenis ayam maka perbedaan antar jenis ini lebih menonjol lagi sehingga secara umum dewasa ini timbul istilah-istilah seperti :

 Kelas ayam§
 Bangsa ayam§
 Varitas ayam§
 Strain ayam§

Kelas ayam adalah istilah yang dipergunakan untuk membedakan asal atau pembentukan ayam seperti ; Kelas laut tengah, Amerika dan lain-lain.

Bangsa ayam adalah istilah yang dipakai untuk membedakan sekelompok ayam dalam suatu kelas yang mempunyai sifat-sifat kebakaan tertentu dan khas seperti bentuk badan dan sebagainya.

Varitas ayam adalah istilah yang dipakai untuk membedakan sekolompok ayam dalam satu bangsa yang mempunyai sifat-sifat yang mempunyai keturunan tertentu seperti warna bulu, jengger dan sebagainya.

Strain ayam adalah hasil karya seorang breeder dan biasanya sudah mempunyai fungsi yang khas dan selalu membawa nama perdagangannya (trade merk) dengan nomor kode seperti strain kimber 137Tatum T-173 dan lian-lainnya.

Klasifikasi Ayam Ras
Ada 2 cara untuk membuat klasifikasi ayam ras :

1) Berdasarkan penggunaan atau tujuan pemeliharaan atau nilai ekonomis yang disebut Klasifikasi ekonomi

2) Berdasarkan tempat asal ayam yang disebut Klasifikasi Standard

Klasifikasi ekonomi
Klasifikasi ekonomi yang lebih umum disebut type ayam terdiri dari :
a. Kelas petelur
    Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan telur

b. Kelas pedaging
    Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan daging

c. Kelas dwiguna
    Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan telur dan daging

d. Kelas Fancy
    Jenis ayam untuk perhiasan, hiburan atau rekreasi


Klasifikasi standard
Klasifikasi standard ayam ini sebanyak 12 kelas dan kelas-kelas yang penting diantaranya adalah :
Kelas amerika
Tujuan produksi telur, daging atau dua-duanya

Kelas Asia
Tujuan produksi daging

Kelas inggris
Tujuan daging dan telur atau dwiguna kecuali ayam cornish jenis pedaging

Kelas laut atau mediterrania
Tujuan produksi telur

Kelas polandia, hamburg, perancis dan continental
Dengan tujuan dwiguna dan yang lainnya sebagai fancy.


Ayam-ayam hutan ini (4 jenis) tabt diatas dari segi bentuk tubuh dan perilaku sangat serupa dengan ayam-ayam peliharaan, karena memang merupakan leluhur dari ayam peliharaan. Jantan dengan betina berbeda bentuk tubuh, warna dan ukurannya (dimorfisme seksual, sexual dimorphism). Ayam hutan jantan memiliki bulu yang berwarna-warni dan indah, berbeda dengan ayam betina.
Sementara ada penelitian yang menyebutkan bahwa perihal kokokan diwariskan secara kultural melalui proses meniru, seperti yang ditemui pada burung pipit.
Bahkan penelitian untuk mengetahui cara burung pipit bernyanyi telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana ia belajar bernyanyi, dan bagaimana pola pewarisan sifat suara merdu dari orang tua kepada anaknya. Adalah Grant dan Grant (1997) yang melaporkan, sifat nyanyian (song) pada burung tidak diwariskan secara genetik, namun lebih ditentukan proses berlatih (song learning) pada umur muda. Hal ini kemudian diperkuat Marler dan Doupe (2000) yang menyatakan, sifat nyanyian pada burung merupakan perilaku berlatih yang diwariskan secara kultural (culturally inherited traits). Studi pada burung pipit (Finch darwin) juga menunjukkan, sifat nyanyian merupakan sifat yang diwariskan secara kultural melalui proses meniru (imprinting). Berdasarkan fenemona tersebut, menduga kemampuan sifat berkokok pada ayam penyanyi, seperti ayam pelung, juga diwariskan secara kultural (Rusfidra, 2004). Menurut Solis et al. (2000) masa berlatih terjadi dalam dua fase, yaitu fase sensory dan fase sensorimotor. Selama fase sensory, awal ayam pelung jantan muda milik Mama Acih ini meniru tutor, dalam hal ini mama acih yang sering bersenandung/ nembang dengan nada sengau /Ung dan kadang cengkok/bitu. Dan secara terus-meneus Ayam pelung tersebut akan merekam suara tutornya. Setelah dewasa ia mulai belajar bernyanyi dengan meniru suara tutor yang sudah terekam di otaknya. Pada fase sensory, organ yang mengatur produksi suara yang disebut song control region (SCR) mengalami perkembangan yang pesat. Fase sensorimotor terjadi setelah Ayam Pelung mengalami dewasa kelamin. Saat inilah ia mulai bernyanyi dan berlatih terus-menurus hingga ia menjadi Ayam penyanyi yang mahir. Didukung oleh teory genetika bahwa “gen itu tidak bersifat kekal, gen akan mengalami perubahan secara pelan atau cepat (adaptasi). Akan terseleksi oleh ; alam/iklim, lingkungan, tanah, pakan, penyakit, dan cara pemeliharaan”, dimana kelompok galur murni ini dahulu secara tdk sengaja terbentuk melakukan pelestarian melalui perkawinan tertutup (inbreeding) kandang sendiri demi sehingga ketersediaan gen reverse dngn tingkat homosigositas yg tinggi, yang memungkinkan juga terbentuknya final strain genetics yang fixed yaitu “Ayam Pelung”.
Pemuliaan
Ayam Pelung sebagai plasma nutfah khas Jawa Barat yang sudah berkembang dan tersebar di dalam dan di luar negeri harus memperoleh perlindungan hukum yang kongkrit. Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Jawa Barat yang berpusat di Kota Cianjur pada Maret 2004 resmi memperoleh penetapan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk merek “Ayam Pelung HIPPAPI)” serta HAKI untuk hak cipta yang dilindungi secara syah oleh peraturan perundang-undangan dari Depkeh dan HAM, Hak Cipta berjudul “Panduan Standarisasi dan Pengembangan Ayam Pelung” (Gallus Domesticus Var Pelung).
Hak Cipta itu merupakan acuan atau pandangan syah dan mempunyai ketentuan hukum yang mengikat bagi seluruh anggota HIPPAPI, baik di dalam maupun di luar Jawa Barat, serta mengikat juga pihak lain yang menyelenggarakan kegiatan yang sama. Pembudidayaan, pemurnian dan penyelenggaraan kegiatan yang sama. Pembudidayaan, pemurniaan dan pengembangan ayam pelung oleh anggota HIPPAPI dan pihak lain harus mengacu pada Hak Cipta HIPPAPI yang telah memperoleh HAKI tersebut.
Ayam pelung tidak hanya tersebar di Indonesia saja, tapi juga di luar negeri, karena banyak orang asing yang membawanya ke negara masing-masing. Mengalirnya ayam pelung ke luar daerah asalnya, terutama di laur negeri, sementara peternak lokal sendiri rata-rata belum menternakannya secara mantap, dikhawatirkan ayam pelung di daerah asalnya akan terkuras.
Pemurnian ayam pelung dilakukan melalui pelestarian plasma nutfah, perlindungan hak, hak mengembangkan dan memurnikan, serta pengujian mutu. Pelestarian plasma nutfah mencakup pemurnian ras dan pengendalian pola pembibitan. Perlindungan hak meliputi hak pemurnian berada dipeternak lokal dengan mengikuti pola-pla yang sudah berjalan, penerapan teknologi budidaya harus berbasis industri peternakan, serta wujud perlindungan berupa pemberian sertifikasi dan label terhadap ayam pelung berdasarkan standarisasi performa dan label terhadap ayam pelung berdasarkan standar performa yang sudah ditetapkan dan hasil pengukuran fisik.
Yang dapat dikelompokan dan diakui sebagai ayam pelung adalah hasil pemurnian masyarakat peternak serta hasil budi daya pihak mana saja yang menggunakan bibit ayam pelung s/d keturunan ke tiga dengan disukung oleh test sperma, darah dan DNA. Sementara itu, perlindungan dalam pmurnian ras ayam pelung diwujudkan dengan pemberian nomor reggistrasi peternak, kode peternak, demplot, Label dan sertifikat. Seyogyanya semua pihak mendukung perlindungan dan pemurnian ayam pelung dengan kelestarian fauna sebagai kekayaan dunia yang tidak ternilai harganya. Sekarang sudah sulit menentukan ayam pelung asli.
Kontes ayam pelung. Kontes ayam pelung merupakan salah satu kegiatan untuk menumbuhkan motivasi peternak dan penggemar ayam pelung. Kontes yang seringkali diadakan Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) telah diadakan di beberapa kota di Jawa Barat.Aspek yang dinilai adalah penampilan suara kokok dan penampilan ayam pelung. Penilaian aspek suara kokok meliputi volume suara, durasi kokok (kebat), suara angkatan (kokok depan), suara tengah dan suara akhir (tungtung). Ayam pelung dikatakan memiliki suara angkatan baik bila volume suara awal besar, bersih dan panjang. Suara kokok tengah dikatakan baik bila suara tengah memiliki volume besar, bersih dan terjadi perubahan volume suara diantara suara awal dengan suara tengah, dan antara suara tengah dengan suara akhir. Perubahan volume suara itu disebut dengan istilah bitu. Suara akhir merupakan suku kata kokok akhir, sebaiknya memiliki volume besar, bersih dan lunyu. Aspek penampilan ayam dinilai berdasarkan keadaan tubuh bagian depan dan belakang. Unsur yang dinilai adalah bentuk dan warna jengger, bentuk dan keadaan mata, hidung, bentuk paruh, leher, tembolok dan paruh. Meskipun kriteria penilaian telah disepakati bersama dan pada setiap kontes selalu dinilai dewan juri yang berpengalaman dan berintegritas tinggi, namun menurut kami tetap saja ada faktor subjektivitas dikalangan juri. Hal ini disebabkan keterbatasan indera telinga dewan juri dalam melakukan penilaian, apalagi pada saat yang bersamaan juri harus menilai ayam peserta kontes yang mencapai puluhan sampai ratusan ekor.


Sumber:http//http://ayam-pelung-genotype.blogspot.com/2013/03/sejarah-ayam-pelung.html

Jumat, 17 Januari 2014

BERITA PERKELINCIAAN

Bisnis Kelinci Amat Menjanjikan PDF Cetak E-mail
Oleh Administrator   
Kamis, 16 Januari 2014 10:54
RABBIT CORNER - Meroketnya harga daging sapi di penghujung akhir 2013, pemerintah memberikan alternatif kepada masyarakat untuk mengonsumsi daging kelinci. Harga daging kelinci segar saat ini dijual berkisar Rp 55.000 - Rp. 75.000/kg. Apa yang sesungguhnya mampu mengalihkan perhatian masyarakat untuk melirik daging kelinci?
Rasanya sayang sekali jika melewatkan daging kelinci mengingat dagingnya lebih sehat, rendah lemak serta kolesterol, protein yang tinggi dan teksturnya yang lembut. Bulunya pun bermanfaat untuk bahan pembuatan pakaian, tas, sendal maupun aksesoris lainnya. Feses dan urine kelincipun sangat baik sebagai pupuk organik.
Kita mengenal dua jenis kelinci yaitu kelinci hias dan kelinci pedaging. Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda dalam pena­nganan peternakan dan bisnis­nya. Menurut Ketua Himpunan Ma­syarakat Perkelincian Indonesia (Himakindo), Yono C Rahardjo permintaan akan daging kelinci dari tahun ke tahun semakin tinggi namun minim pasokan. “Peluang bisnis kelinci seungguhnya masih terbuka lebar dan menjanjikan,” tutur Yono.
“Seperti hotel-hotel di Bali, saat ini sudah menghidang­kan sajian daging kelinci, cuma supply terbatas. bahkan banyak rumah sakit mulai menyediakan menu daging kelinci karena lebih menyehatkan dibanding daging lainnya.” ungkap Yono yang juga seorang ahli kelinci di Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Bogor.
Saat ini China merupakan penghasil daging kelinci terbesar di dunia dengan populasi potong 700 juta ekor/tahun dan diestimasi tahun 2020 akan mencapai 24 milyar/tahun. Sementara di Vietnam sekitar 5-7 juta ekor/tahun dan di estimasikan pada 2016 mencapai 16 juta ekor/tahun.
Pemeliharaan kelinci pedaging tidak jauh berbeda de­ngan kelinci pada umumnya. Bisa dengan dilepas pada area tertentu atau dikandang­kan. Jika bertujuan untuk usaha ternak sebaik­nya menggunakan sistem kandang. Kandang yang digunakan ada beberapa macam. Kandang baterai untuk indukan dan kandang koloni untuk anakan yang lepas sapih.
Yono menjelaskan pengembang­biakan dan pertumbuhan kelinci sangat cepat. “Dalam setahun misalnya, seekor induk kelinci mampu menghasilkan 12 - 88 ekor anakan setara dengan 40 kg bobot hidup pada pola tradisional dan 120 kg dengan pola intensif,” terang Yono.
Sedikit berbeda dengan kelinci hias yang pemberian pakannya bertujuan untuk kualitas pertumbuhan bulu yang bagus, maka pakan untuk kelinci pedaging bertujuan untuk menghasilkan daging yang berkualitas bagus. Pakan utama kelinci adalah rerumputan, bisa ditambah dengan pakan buatan pabrik atau pellet kelinci,  ampas tahu, dan sayur-sayuran.
Daging kelinci bisa diolah menjadi berbagai jenis produk olahan, sama seperti produk yang terbuat dari daging ayam maupun sapi yang dijual di supermarket. “Sosis, bakso, nugget, abon, dendeng juga bisa dibuat dari daging kelinci,” kata Yono
Sekitar pertengahan 2012 lalu, pemerintah telah mengembang­kan konsep peternakan kelinci di 5 lokasi Indonesia yakni Kerinci (Jambi), Tondano (Manado), Bedugul (Bali), Batu (Malang) dan Malino (Sulsel).
Disampaikan Yono, kampung industri kelinci usaha berbasis kelompok ini memang berorientasi komersial. Ia berharap, masyakarat pedesaan yang bersedia beternak kelinci bisa memper­oleh asupan gizi yang baik dan pendapatan tambahan.
Drh Syahroni Djaidi GM Pet Food Business CP Prima berharap de­ngan digalakkannya promosi mengenai potensi kelinci sebagai sumber protein hewani dan pet, dapat meningkatkan pe­ngetahuan masyarakat tentang kelinci. “Untuk rencana ke depan, kami me­ngajak Prof Yono untuk berkolaborasi lebih jauh guna menghasilkan produk pakan kelinci dengan formulasi yang sesuai dan harga yang terjangkau,” tutur Roni.
sumber : infofet.com

Sabtu, 11 Januari 2014

JENIS KELINCI

JENIS-JENIS KELINCI DAN SEJARAHNYA
https://m.ak.fbcdn.net/sphotos-h.ak/hphotos-ak-ash3/p206x206/229624_121475571281522_8066988_n.jpg
1. REX
Menurut sejarah, kelinci jenis ini pertama kali dikenal di sebuah desa di Perancis bernama Coulonge pada th. 1919. Selanjutnya kelinci jenis ini pertama kali mengikuti eksebisi untuk diperkenalkan pada th. 1924 di Paris. Nama rex sendiri sebenarnya berasal dari ucapan sang peternak yang mengatakan bahwa kelinci yang dibawanya adalah raja kelinci ( rabbit king ) yang mana dalam bahasa Latin king adalah REX. Dalam perkembangan berikutnya kelinci ini terus-menerus disempurnakan baik itu untuk kualitas fur maupun proporsi dan bentuk tubuhnya. Sekarang kita mengenal ada banyak warna yang diakui untuk jenis kelinci ini namun secara umum yang dikenal adalah ermine ( putih polos ), hitam, biru, castor, otter, lilac dan oranye. 

 
2.  ANGGORA
Kelinci jenis ini memang terlihat sangat menggemaskan. Penampilannya yang seperti boneka membuat banyak orang yang jatuh cinta dengannya. Sebenarnya asal mula kelinci anggora ini tidak ada yang tahu pasti. Setidaknya beberapa teori yang dikemukakan saling meng-klaim mengenai sejarahnya. Namun secara umum disepakati bahwa sejarah kelinci ini bermula pada abad ke 18 (sekitar tahun 1723). Kelinci anggora ditemukan oleh para pelaut Inggris yang singgah di pelabuhan Turki bernama Angora (sekarang bernama Ankara) yang kemudian kelinci ini dikembangbiakan di Perancis. Dan dari Perancis inilah kemudian kelinci anggora menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

Dalam perkembangannya, kelinci Anggora terbagi lagi menjadi beberapa ras yaitu English, French, German, Satin, dan Giant. Secara umum ciri-ciri kelinci ini adalah bulu woll panjang yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Berbeda dengan domba, bulu woll yang ada pada kelinci jenis ini sangat lembut dan halus. Bulu ini juga akan terus tumbuh memanjang, sehingga akan cenderung menggumpal jika lebih dari 3 bulan tidak dicukur atau jarang disisir. Berikut adalah penjabaran yang lebih detail mengenai ras ini.
Macam-Macam Ras Kelinci Anggora
  1. English Anggora, ciri khasnya adalah woll yang memenuhi seluruh tubuh termasuk kepala dan kedua daun telinganya. Berat ideal dari ras ini adalah 2,7-3 kg.
  2. French Anggora, sama seperti english anggora hanya saja bagian kepala dan daun telinga berbulu pedek sehingga terlihat seperti kelinci yang sedang memakai jaket bulu. Berat ideal 3,6 kg.
  3. German Anggora, ciri fisiknya sama seperti english anggora hanya saja pertumbuhan bulunya melebihi jenis anggora yang lain dan ukuran tubuhnya termasuk kelompok Giant.
  4. Satin Anggora, ciri fisiknya sama seperti french anggora hanya saja warna bulunya terang dan mengkilat. Ini merupakan persilangan antara satin dan anggora yang kemudian dimurnikan lagi. Berat ideal dari ras ini adalah 3,6 kg.
  5. Giant Anggora, sesuai dengan namanya kelinci ini memiliki tubuh yang besar. Ciri fisiknya sama seperti english anggora. Berat idealnya adalah 4,5 kg atau lebih.
  6. Jersey Wooly, dikenal juga sebagai mini anggora. Kepalanya bulat, telinga pendek (tak lebih dari 5 cm) dan berdiri tegak. Woll hanya tumbuh dari batas leher ke seluruh tubuh. Berat ideal 1,3 kg.
 


https://m.ak.fbcdn.net/sphotos-a.ak/hphotos-ak-ash3/p206x206/562654_285351204893957_1356755439_n.jpg
 3.  AFL/LOP
Latar belakang dari American Fuzzy Lop terjalin erat dengan sejarah Holland Lop. Ketika pertama kali diperkenalkan, kelinci Holland Lop hanya tersedia dalam warna solid, dan beberapa peternak ingin menambahkan pola broken ke dalam gen Holland Lop. Untuk melakukan ini, mereka menyilangkan ke English Spots.

Walau pun mereka mencapai tujuan menghasilkan kelinci pola broken, mereka gagal untuk menjaga bulu rollback yang harus dimiliki Holland Lop. Keturunan itu justru memiliki bulu flyback dari English Spot. Para peternak kemudian menyilangkan Holland Lop dengan Angoras Perancis, keturunannya memiliki bulu rollback yang sangat lembut. Hasil dari manipulasi ini kemudian diperkenalkan ke dalam gen Holland Lop sebagi Holland Lop bulu panjang yang kadang-kadang ditemukan di jenis Holland Lop.

Pelopor American Fuzzy Lop, termasuk Patty Greene-Karl dan Gary peternak dari Pantai Timur dan Kim Landry dan Margaret Miller dari Pantai Barat, tercatat telah menjual Fuzzy Holland ini. Patty Greene-Karl dikejutkan dengan kenyataan bahwa "fuzzy" merupakan gen yang resesif, sehingga perkawinan dua jenis Holland Lop yang membawa gen ini dapat menghasilkan persentase tertentu pada keturunan (teoritis 25%) sehingga keturunannya akan memiliki bulu yang panjang.

Patty memutuskan untuk mengembangkan kelinci ini sebagai ras baru, bernama American Fuzzy Lop. Setelah bekerja selama empat tahun untuk pengembangan fuzzies, ia menunjukkan kelinci fuzzy-nya ke ARBA untuk menunjukkan bahwa ini merupakan generasi pertama dari generasi baru di tahun 1985 pada Konvensi ARBA di Houston, Texas.

Tiga standar terpisah untuk Fuzzy Holland Lop diterima dari tiga individu yang berbeda.
Standar yang asli menyebutkan bahwa berat maksimum 4 ¾ pounds dengan berat ideal 3 ¾ pounds.Kelinci ini dirancang untuk memiliki tipe tubuh, telinga, dan ukuran tubuh dari Holland Lop dan dikombinasikan dengan bulu, kelinci ini juga mudah dipelihara.

Pada tahun 1986 pada Konvensi ARBA di Columbus, Ohio, American Fuzzy Lop dipertunjukkan untuk kedua kalinya, dan lulus kembali. Pada penampilan ketiga di tahun 1987 pada Konvensi ARBA di Portland, Oregon, Komite Standar ARBA tidak menyetujui pengembangannya. Mereka menyatakan adanya ketidak seragaman dari satu kelinci ke kelinci yang lain. 




sejarah kelinci himalayan 




 
 4. HIMALAYAN

Kelinci Himalayan - Mungkin dari namanya orang-orang akan mengira bahwa kelinci ini berasal dari Pegunungan Himalaya. Tapi sebenarnya tidak ada yang tahu pasti dari mana jenis kelinci ini berasal.

Memang masyarakat di Indonesia dan sebagian besar negara di dunia mengenal kelinci ini dengan nama Himalayan, namun di sebagian negara lainnya, kelinci unik ini disebut dengan The Russian, The Chinese, The Egyptian, The Black Nose, dll.

Hal ini dapat dikatakan cukup wajar, karena kelinci Himalayan memang salah satu jenis kelinci tertua dan penyebarannya yang lebih luas dari jenis kelinci lain di dunia. Namun uniknya, walaupun jenis kelinci ini menyebar hampir ke seluruh dunia, faktanya Himalayan adalah salah satu jenis kelinci terlangka. Dan jenis ini juga bukan dari hasil persilangan dan tidak bisa disilangkan untuk mendapatkannya. Inilah yang menyebabkan harga kelinci Himalayan lumayan tinggi di pasaran.
Ciri-Ciri Kelinci Himalayan
Kelinci ini sangat mudah dikenali dari ciri-cirinya yang cukup mencolok yaitu warna hitam di hidung, telinga, ekor, serta ujung-ujung kaki dengan tubuhnya berwarna putih salju serta matanya yang berwarna mad pink. Namun selain warna hitam ada juga variasi warna lain yaitu biru, coklat, dan ungu. Kelinci Himalayan merupakan jenis kelinci kecil dan sangat bersahabat, sehingga cocok untuk dihadiahkan kepada anak-anak. Berat dari jenis kelinci ini adalah antara 1,13kg - 2,27kg, namun bobot idealnya adalah 1,5kg.
 (dari http://tabosrabbit.blogspot.com/2008/11/himalayan.html)




5.DUTCH
Kelinci Dutch merupakan kelinci yang berasal dari Belanda yang dikenal dengan sebutan kelinci Belanda. Kelinci dutch pertama kalinya dibawa ke Inggris pada tahun 1864 untuk dibudidayakan dan mulai menyebar dan berkembang biak di seluruh dunia. 

Sejarah mencatat bahwa kelinci dutch yang dulu dikenal dengan sebutan The Brabancon Petit  ditemukan lukisan dari abad ke 15 yang menunjukkan bahwa kelinci ini merupakan kelinci lokal paling tertua yang ada di Belanda. Oleh sebab itu kelinci dutch dijadikan sebagai salah satu simbol atau tanda kekhasan dari Belanda.

Dulu kelinci ini selain dijadikan sebagai kelinci peliharaan juga dijadikan sebagai penghasil daging. Sejarah mencatat bahwa di belgia tepatnya di Ostend kelinci ini banyak dibudidayakan untuk diambil dagingnya dan dipasok ke pasar-pasar daging yang ada di Ostend
Ciri-Ciri Umum Kelinci Dutch adalah :

  • Berbulu pendek dan kaya akan warna antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. 
  • Telinga berdiri tegak dan kaki belakang tampak kuat dan lebih panjang daripada kaki depan.
  • Kelinci terlihat berukuran mini atau kerdil. kelinci baik jantan maupun betina dewasa antara 1 - 2,5 kg.

Pada kelinci betina sifat keibuan fertilitasnya tinggi setiap kali melahirkan kelinci ini dapat menghasilkan 7 - 8 ekor. Kelinci dutch mampu bertahan hidup antara 5 - 8 tahun bahkan lebih. 

Sumber Artikel 




6. ENGLISH SPOT
Kelinci ini berasal dari inggris dengan ciri-ciri yang dominan adalah totol-totol hitam di seluruh badan

The Lightning Thief 










7. FLEMISH GIANT

Flemish Giant adalah salah satu ras kelinci besar, kelinci ini memiliki bentuk badan yang besar, semi-lengkungan dengan lengkungan punggungnya mulai belakang bahu dan dilanjutkan sampai dasar dari ekor seperti bentuk"mandolin".
Ukuran berat badan untuk kelinci Flemish Giant dewasa (8bulan) mencapai 10Kg. Tubuh Kelinci Flemish Giant harus panjang dan kuat  dengan perkembangan otot yang baik. Bagian belakangnya Harus luas dan masif.
Sejarah dan Temperamen:
Diperkirakan kelinci Flemish Giant adalah keturunan dari kelinci Patagonian Argentina yang didatangkan ke Eropa oleh pedagang Belanda abad ke-16 dan ke-17 diternakkan untuk dagingnya.
Meskipun mereka besar namun mereka jinak dan tidak liar atau sulit untuk menangani. Itulah sebabnya Mereka disebut "The Gentle raksasa." Flemish Giant juga disebut "The Universal Breed," Mereka sangat cepat berkembang biak karena cocok untuk daging atau produksi bulu. Mereka besar dan cukup perhatian pada  anak-anak mereka serta jinak dan lembut. Namun, Ketika diganggu, Mereka bisa menggaruk atau menggigit dan menyakitkan.
Grooming, Perawatan, dan Catatan Tambahan:
Bulu Giant Flemish yang mengkilap, padat dan cerah. Ketika membelai dari bagian belakangnya ke kepala, bulu akan memutar kembali ke posisi semula. Kelinci Flemish Giant  membutuhkan perawatan yang sangat sedikit. Membersihakan bulunya seminggu sekali sudah cukup untuk membuatnya tetap menjadi yang terbaik. Anda juga dapat membersihkan bulu halusnya dengan kain basah atau tangan. Ini akan menghilangkan setiap bulu mati & kusut. Seperti jenis kelinci umumnya,
Ras Flemish Giant memiliki beberapa variety warna, yaitu :
black, blue, fawn, light gray, sandy, steel gray dan white.


 
8.NEW ZEALAND
Kelinci New Zealand - Seperti banyak jenis-jenis kelinci lain yang sudah saya bahas disini, jenis kelinci yang satu ini juga tidak ada hubungannya dengan namanya. Sebenarnya kelinci ini aslinya berasal dari Amerika. Namun karena namanya, banyak yang jadi salah kira dan mengatakan jika jenis kelinci ini berasal dari Australia.
Sejarah Kelinci New Zealand
Dipercaya kelinci jenis New Zealand ini adalah hasil dari persilangan jenis kelinci Flemish Giant dan Belgian Hare pada masa sekitar th.1900. Pada awalnya kelinci New Zealand dikembangkan untuk diambil dagingnya sebagai sumber protein, ini karena bobot kelinci ini yang bisa mencapai 5,44 kg. Namun pada perkembangannya, jenis kelinci ini akhirnya dimasukan juga sebagai hewan peliharaan.

Jenis kelinci New Zealand sendiri mulai dikembangkan secara industri pada th.1917. Selanjutnya kelinci ini menyebar ke Inggris setelah PD 2 pada th.1945. Mungkin jenis inilah yang paling populer di Indonesia, karena memang banyak sekali yang menanyakan jenis ini kepada saya.
Ciri-Ciri dan Standar Kelinci New Zealand
  • Ciri-ciri jenis kelinci ini adalah mempunyai dada yang penuh, badannya medium namun terlihat bundar dan gempal, kaki depan agak pendek, kepala besar dan agak bundar, telinga agak besar dan tebal dengan ujungnya yang sedikit membulat, serta bulunya sangat tebal namun halus.
  • Warna yang diakui adalah merah, putih, hitam, dan biru.
  • Bobot maksimal rata-rata adalah 5,44 kg (New Zealand White, Black, Blue). Khusus untuk New Zealand Red dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata2 3,62 kg.
  • Lama hidup dapat mencapai 10 th bila dirawat dengan baik.
  • ( http://tabosrabbit.blogspot.com/2009/01/new-zealand.html) 

Picture
9. NETHERLAND DWARF
Sejarah Netherland Dwarf kembali ke awal – awal tahun 1880an di Inggris. Beberapa jenis kelinci asal Belanda ini memiliki warna putih dengan mata merah, tubuh bulat pendek, dan bulu lembut. Mereka diberi nama "Polish". Mutasi ini kemudian direproduksi melalui jalur pemuliaan dan menghasilkan tidak hanya kelinci putih bermata merah.Generasi ini pertama kali dipamerkan pada tahun 1884 di Inggris dan diekspor ke Jerman. Di Jerman standar telah diciptakan, yang serupa dengan standar Dwarf saat ini. Kelinci putih yang telah bermutasi ini kemudian disilangkan dengan kelinci liar kecil. Perkawinan ini memberikan hasil yang baik dan menghasilkan jenis kelinci berwarna agouti. Generasi berikutnya menghasilkan kelinci berwarna hitam dan akhirnya warna putih muncul kembali.
Pada tahun 1930-an pilihan warna terbatas hanya pada BEW (Blue-Eyed White) dan REW (Ruby-Eyed White). Pada saat itu peternak mengkrosingkan REW dengan keturunan lain untuk mendapatkan warna yang berbeda – beda pada Dwarf. Setelah bertahun-tahun pemuliaan, didapatlah warna pada Dwarf seperti sekarang ini yang dibuat standard-nya pada tahun 1940.

Pengembangan Jenis BEW

Pada awal Perang Dunia Pertama, BEW dibuat di provinsi Saxony. Tempat dimana BEW pertama kali diciptakan, namun hanya sedikit yang bisa diketahui. Hewan ini memiliki struktur tulang yg lebih besar, tubuhnya lebih panjang, terlihat lebih kaku pada tubuhnya, memiliki bulu yang lebih Fly-Back dibandingkan REW.
Setelah perang dunia kedua ND tiba di Inggris. Pada tanggal 13 Oktober 1949 para peternak membentuk Klub ND di Inggris. Kemudian popularitasnya tumbuh dengan cepat dan pada tahun 1950 British Rabbit Council memberikan pengakuan resmi untuk ND. Sebanyak 18 kelinci yang disertakan dalam acara Dwarf pertama mereka.


ND datang ke Amerika Serikat

Pada awal tahun 1965 ND yang diimpor ke AS dan Kanada adalah untuk mengimprovisasi perkembangan dari “Polish”, sebagai rasa ingin tahu (Penasaran). Pada tahun 1969 Darrell Bramhall bertemu dengan Bangsawan Inggris Turnbull Jack yang telah lama mengenal ND.Mr. Turnbull membawa sejumlah Dwarf terbaik dari Inggris dan menawarkan beberapa dari mereka untuk Darrell Bramhall. Kemudian Mr. Bramhall mengusulkan    agar mereka membentuk sebuah klub khusus untuk mempromosikan dan mendorong pembiakan jenis ND di AS.Kemudian dia juga mulai mengerjakan sebuah standar untuk ND yang bisa diterima oleh ARBA. Standar dari Inggris lah yang menjadi bentuk dasar, kemudian ia membuat beberapa perubahan kecil pada Standar tersebut. Standar ini kemudian disampaikan kepada ARBA pada konvensi tahun 1969 di Calgary Kanada.Pada acara ini Mr. Turnbull bertanggung jawab atas Show yang menampilkan Dwarf di Konvensi ini. Ada total 6 Dwarf ditampilkan oleh 2 peserta pada pameran ini. Albert Reurs, seorang Belanda yang tinggal di Ontario, Kanada, adalah peserta lainnya. Pada acara ini Dewan Direksi ARBA menerima usulan Standar of Perfection untuk kelinci ND. Dengan keputusan ini, para dwarf bisa ditampilkan sebagai ras yang diakui di semua pertunjukkan ARBA.

Ketertarikan pada Dwarf menyebar dengan cepat selama tahun pertama, semakin banyak Dwarf yang diimpor dari Inggris dan Belanda, semakin banyak pula peternak baru yang tertarik untuk membiakkannya. Di tahun 1970 pada acara “ARBA Convention & Show” , yang pada konvensi sebelumnya pada awalnya pesertanya hanya sedikit yaitu sejumlah 6 ekor, kemuadian naik menjadi 85 Dwarf di tahun 1970.3.


Didirikannya ANDRC

Pada musim semi tahun 1971, ANDRC pertamakali mengadakan Show Nasional ND yaitu di Montpelier, Ohio. Terdapat 85 Dwarf yang dipertunjukkan di 26 eksibisi mereka.Amerika Netherland Dwarf Rabbit Club, klub yang khusus diusulkan untuk Dwarf, diberikan piagam oleh ARBA pada tanggal 15 Januari 1970. Selama kurun waktu ini newsletter khusus klub yang disebut dengan Netherland News telah dibuat. Melihat cepatnya pertumbuhan keanggotaan selama ini dari 550 anggota pada tahun 1973 dan tercatat lebih dari 1200 anggota pada akhir 1974. Nama newsletter diubah menjadi Dwarf Digest. Saat ini ANDRC dianggap sebagau salah satu klub khusus terbaik dan terbesar di ARBA yang menawarkan berbagai layanan untuk anggotanya. Dwarf Digest dan buku pedoman klub memberikankan informasi yang sangat berharga peternak baru dan lama. Para ANDRC juga memiliki program beasiswa untuk anggota muda.
Varietas yang ada dan diakui adalah Ruby Eyed White, Blue Eyed White, Black, Blue, Chocolate, Lilac, Chestnut, Opal, Lynx, Chinchilla, Squirrel, Siamese Sable, Siamese Smoke Pearl, Sable Point, Tortoise Shell, Tan (Black, Blue, Chocolate & Lilac), Silver Marten (Black, Blue, Chocolate & Lilac), Sable Marten, Smoke Pearl Marten, Otter (Black, Blue, Chocolate & Lilac), Orange, Fawn, Himalayan (Black, Blue, Chocolate & Lilac) dan Steel dan yang terbaru adalah Broken variety.

Ciri – cirri tubuh Dwarf yang baik adalah pendek, kecil, tidak memiliki leher, dan memiliki kontur bulat yang baik dengan pantat bulat yang berisi. Kaki cukup pendek dan berdekatan. Ekor kecil dan menempel erat di pantat. Berat untuk ND dewasa bisa berkisar antara 1-1/2 pon sampai 2-1/2 pon. Memiliki karakteristik bulu roll-back. Dengan profil kepala bulat dan dahi lebar, terlihat kokoh dan melengkung pada tulang hidung, memiliki perkembangan yang baik pada rahang dan tengkorak. Telinga pendek, tegak dan dekat (tidak harus menempel). Batas maksimum panjang telinga adalah 2-1/2 inci, namun penampilan yang seimbang lah yang diperlukan. Telinga harus memiliki bulu sangat padat, namun pendek.
(http://netherlanddwarfrabbitjakarta.weebly.com/sejarah-kelinci-netherland-dwarf.html)



10. HOTOT
https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhWPOLq3709whVoPESxkHrJECPwD8vfbp7rJzFHoHHwl9hyzKDGSHbE_3jqmduUtLiz_nt3lBOEPlvtxELYpc_c-d5XRuKwd8TYvoUITsl-c81xAec2SZJF1sgvrspWBNPPyeAKkh8tfvl7NEYMalB2y-TZ_1RqmDaMIw= 
Mungkin sebagian besar pecinta kelinci sudah mengenal jenis kelinci yang cantik ini. Namun agaknya belum banyak yang tau bila kelinci Hotot itu sendiri terdiri dari setidaknya dua varietas yang diakui di sebagian besar negara di dunia. Mengapa saya bilang begitu? Karena sering saya menemui penjual maupun penghobi yang mengatakan bahwa kelincinya adalah Dwarf Hotot, padahal jika dibandingkan dengan standar yang dipakai di Amerika atau negara-negara di Eropa, kelinci tersebut sama sekali tidak sesuai dengan standar. Disini saya akan mencoba menjelaskan seperti apa sih sebenarnya kelinci Dwarf Hotot itu.
Sejarah Kelinci Dwarf Hotot

dwarf hotot (eyes of the fancy)Jenis kelinci ini aslinya berasal dari negara Jerman. Awalnya dikembangkan secara terpisah pada awal th.1970-an di Jerman Barat dan Jerman Timur, namun kemudian saling disilangkan untuk mendapatkan keturunan yang lebih sempurna. Kelinci ini didapatkan dengan menyilangkan kelinci ND black, kelinci Blanc de Hotot, dan kelinci ND REW (red eye white). Namun persilangan ini tidaklah mudah dan membutuhkan waktu agak lama untuk mendapatkan hasil yang benar-benar sempurna.
Awalnya kelinci-kelinci yang dihasilkan masih mempunyai warna hitam pada bagian telinga dan terkadang titik-titik hitam pada bagian belakang tubuhnya. Namun dengan proses seleksi yang ketat akhirnya didapatkan kelinci jenis Dwarf Hotot seperti yang kita ketahui sekarang. Kelinci ini pertama kali diperkenalkan th.1981 pada Konvensi ARBA di Syracuse, New York. Dan akhirnya kelinci ini mendapat pengakuan dari ARBA sebagai jenis baru pada th.1984 dengan julukan "Eyes of the Fancy".
Ciri-Ciri Umum Kelinci Dwarf Hotot
Ciri-ciri kelinci Dwarf Hotot yang bagus adalah mempunyai badan yang kecil dan kompak, kepala bundar, tidak terlihat leher, mata bundar tebal dan bercahaya, telinga pendek, helai bulunya agak besar namun padat dan sangat lembut, warna bulunya harus putih bersih seluruh tubuh kecuali yang melingkari mata, warna mata adalah coklat gelap. Berat maksimal yang diakui untuk kelinci jenis Dwarf Hotot ini adalah 1,36 kg, dan berat idealnya adalah 1,13 kg.(http://tabosrabbit.blogspot.com/2009/05/dwarf-hotot-eyes-of-fancy.htm)



DEMIKIAN POSTINGAN HARI INI, SILAHKAN BERKOMENTAR